Minggu, 07 November 2010

ALS (Amiotrophic Lateral Sclerosis)

Sekilas Tentang FT pada ALS

• Penyakit yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya
• Terjadi proses degenerasi progressif upper dan Lower motor neurons
• Menjadi berbahaya karena menyerang otot-otot pernafasan
• Proses degenerasi dimulai di tract corticospinal dan menyebar kebawah ke Anterior horn dan akar saraf
• Dimulai sebegai gangguan upper motor neuron lesi dan berakhis dengan lower motor neuron lesi
• Gangguan kadang menyebar pada focal dan asimetris
• Progresif bulbar palsy
• AHC terpengaruh spinal muscular atrophy
• Saat UMN lesi juga melibatkan otot bulbar palsy, sindrom pseudobulbar palsy
• Menyebabkan spastik dysarthria dan dysphagia
• Gejala UMN :spatik anggota badan (primary lateral sclerosis)menyebar ke area motorik lainnya.
• Gabungan gejala UMN dan LMN dikenal sebagai ALS.
• Dimulai dengan spastik paralisis di jari-jari dan tangan dan menyebar ke atas langan.
• Pada upper extremity terlihat seperti hemi plegi
• Secara bersamaan anggota tubuh atrophy secara lambat dimana terjadi degenerasi AHC
• Reflex meningkat saat pertama tetapi secara bertahap menurun.
• Perubahan gejala spastic menghilang dan berganti menjadi flaccid.
• Setelah kaki terserang gejala pertama spastis muncul dan ketika degenerasi menyebar ke anterior horn cell.
• Terjadi perluasan atrophy dan paralisis lumbal
• Reflex dikaki sama seperti ditangan pada awal meningkat
• Ankle clonus dan babinski sign ada tapi akhirnya menghilang
• Motor nuclei medulla dapat terpengaruh.
• Kemungkinan penderita mengalami kesulitan menelan
• Peningkatan saliva
• Dysarthria dapat terjadi bicara menjadi tidak jelas
• Drop hand
• Drop foot
• Kram otot sering terjadi keterlibatan LMN
• Terjadi clonus atau extensor spasm nyeri


Pemeriksaan
• Anamnesis
– Identitas diri pasien
– Keluhan utama
– Hobby dan kebiasaan
– Riwayat penyakit sebelumnya
– Riwayat penyakit penyerta
– Riwayat perjalanan penyakit

• Pemeriksaan Vital Sign
– HR, RR,BP, Temp.

• Inspeksi (Statis dan dinamis)
– Aspek anterior yang perlu diperhatikan :
• Kesimetrisan kepala, badan dan anggota gerak
• Atrophy pada anggota gerak
• Gejala Spastik/flaccid
• Posisi anggota herak terhadap trunk
• Trunk dan posture
• Pergerakan pola nafas dan mobilitas thorax
• Palpasi
– Tonus pada setiap otot
– Suhu
– Kondisi kulit
• Fase spastik
– Ashwort test
– Tes koordinasi
– Respiratory test
• VC
• APE 1 detik
– Thorax mobility
• Fase flaccid
– MMT
– Thorax mobility

Prinsip penanganan
• Disesuaikan dengan fase kelemahan
– Sifat intervensi adalah pemeliharaan kondisi umum
– Perbaikan sistem pernafasan
– Fase spastik
• Koordinasi
• Latihan passive :fleksibility
• Pemeliharaan kebugaran
– Fase flaccid
• Strengthening
• Koordinasi
• Stimulasi electric
• Fungsional
• Stability
– Untuk semua intervensi dosis disesuaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar