Senin, 22 Februari 2010

PENATALAKSANAAN
LESI NERVUS ULNARIS


BAB I
PENDAHULUAN


1.LATAR BELAKANG MASALAH

N. Ulnaris
Syaraf ini berasal dari fasciculus medianus plexus brachialis, berjalan mengikuti arteria collateralis ulnaris superior, masuk diantara kedua caput musculus flexor carpi ulnaris dan masuk kedalam sulcus nervi ulnaris dan disini tepat dibawah kulit. Sehingga mudah merangsang meneruskan kedistal dan memberikan cabang pada

1.Ramus muscularis
Memberikan persyarafan pada musculus flexor carpi ulnaris, musculus flexor digitorum profundus jari ke tiga, ke empat, dan ke lima.
2.Ramus cutaneus palmaris
Dipercabangkan pada pertengahan lengan bawah atau sedikit sebelah proxsimalnya menuju dataran valair dari ke lima. Beranastomose dengan nervus cutaneusbrachii medialis.
3.Ramus dorsalis manus
Merupakan cabang terminal yang kecil – kecil setelah menembus fascia antero brachii akan memberikan cabang – cabang ke radial beranastome dengan nervi cutaneus antero brachii lateralis, medialis, dorsalis, dan ramus superficialis nervus radialis. Sedangkan cabang yang ke distal menuju daratan ulnair jari ke tiga, ke empat, ke lima dan data radialis jari ke empat, ke lima.


4.Ramus volaris manus
Merupakan cabang terminal yang benar yang di radialis os. Piriforme pecah menjadi dua yaitu
a.Ramus superficialis
Beranastomose dengan nervus medianus memberikan serabut motoris kepada musculus pada manus brevis yang akhirnya jadi pecah menjadi dua yakni
1.Nervus digitalis volaris propeus yang menuju daratan ulnair jari kelima
2.Nervus digitalis volaris communis yang akan menuju jari ke empat dan kelima serta daratan dorsal phalanx ke dua dan ke tiga.
b.Ramus profundus
Sebelum berakhir beranastomose dengan neuro medianus memberikan cabangnya menuju musculus interrossei, hypothenar, musculus lumbical empat. Kadang – kadang yang lumbical ke lima, musculus adductor pollicis, caput profundus musculus flexor policis brevis dan articulatio manus

Otot yang disarafi
1.Musculus flexor carpi ulnaris
Bentuk spindle dan datar terletak superficial pada permukaan volair dari lengan bawah. Origonya pada pada epicondilus medialis humeri dua per tiga atas margo post os. Ulan sedang kan insersionya pada os. Fisiforme, otot berfungsi gerakkan fleksi dari wrist dan adduksi juga fleksi dari elbow.
2.Musculus flexor digitorum profundus jari ke tiga, keempat, ke lima berbentuk dari otot ini lebar dan juga tebal, terletak sebelah bawah dari musculus flexor digitorum sublimes.
3.Musculus adductor pollicis bentuk otot ini pipih dan berbentuk segitiga.
4.Musculus abductor digitiminimi berbentuk pipih terletak superficial.
5.Musculus flexor digitiminimi berbentuk pipih.
6.Musculus opponen digitiminimi berbentuk pipih terletak tertutup musculus digitiminimi dan juga flexor digitiminimi
7.Setengah dari musculus flexor pollicis brevis
Berbentuk segi empat dibatasi musculus flexor opponen pollicis brevis sebelah radial dan sebelah ulnar oleh musculus abductor pollicis brevis
8.Musculus lumbricalis dari ke tiga dan ke empat.
9.Musculus interosseus palmaris jumlah empat buah bentuk segitiga dan pipih.
10.Musculus interosseus dorsalis banyak empat buah bentuk pipih.

Arteria brachialis
Cabang dari arteria profundus brachii cabang dari deltoideus, arteria collateralis media, arteria collateralis radialis, arteria nutricia humeri
Arteria collateral ilnaris superior arteria radialis.
Arteria ulnaris
Arteria ulnaris ini berjalan kearah profunda yaitu tepi atas musculus pronator teres, terus ke ulnar diantara otot ini dengan otot palmaris longus, flexor carpi radialis, flexor digitorum sublimis.

Nervus ulnaris merupakan cabang yang terbesar dari faciculus medialis plexus brachialis, serabut saraf ini berasal dari cervikal kedelapan dan thoracal pertama. (J.G. Chusid, 1983).

2. PENGERTIAN KASUS
Dimana sering kali terjatuh pada tangan yang terbentang keluar. Fragmen distal dislokasi ke belakang karena M. Triceps. Pada orang dewasa yang biasanya terjadi adalah dislokasi posterior sendi siku, karena adanya fraktur tersebut maka nervus ulnaris yang melewati epicondylus medial akan mengalami gangguan dan mengalami lesi.(Bernard Bloch, 1978).



3. ETIOLOGI
Dislokasi sendi siku.
Trauma langsung pada luka lacerasi.(J. G. Chusid, 1983).

4. PATOLOGI
1.Neuro praxis
2.Axonotmesis
3.Neuronotmesis

N. Ulnaris sering cedera pada siku dimana saraf ini terletak dibelakang epicodylus medialis dan juga pada pergelangan tangan dimana saraf ini dekat dengan A. ulnaris di depan retiniculum flexorum. Cedera pada siku biasanya di hubungkan dengan fraktur epicondylus medialis.(Makalah Lesi N. Ulnaris).

5 PATOFISIOLOGI
Pada daerah fragmen-fragmen fraktur tersebut terdapat penimbunan darah. Dalam beberapa jam setelah trauma maka fibroblast dari jaringan disekitar fraktur masuk ke hematoma tersebut dan beberapa hari kemudian terjadi pembentukan kapiler di daerah tersebut secara bertahap hematoma menjadi jaringan granulasi. Fibroblast yang ada pada jaringan granulasi mengalami metaplasia dan berubah menjadi kolagenoblas khondroblas. Kemudian menjadi osceoblas. Osteoblas dari jaringan tulang yang sehat juga ikut partisipasi. Timbunan jaringan tulang berada di sekitar jaringan kolagen dan pulau-pulau kortilago. Keadaan ini disebut woven bone. Kalus tersebut menyebabkan fragmen-fragmen bersatu pada pemeriksaan akan teraha kalus dan dapat terlihat pada gambaran sinar-x. woven bone berubah menjadi lameccar bone. Kemudian terjadi pembentukan tulang dalam bentuk normal.(Appley and Solomon, 1993).

6. TANDA dan GEJALA
1)Nyeri.
2)Pembengkakan.
3)Riangulasi pada ketiga titik tulang oleh kranon, epicondylus lateralis, epicondylus medialis.(Branard Block, 1978).
Gejala
Grup otot flexor
Grup otot abductor dan adductor, paralyse otot opponens digitiminimi

7. TUJUAN
AMengurangi nyeri.
BMenambah ROM.
CMencegah deformitas yang lebih lanjut.
DMemperlancar sirkulasi darah.

BAB II
ANATOMI TERAPAN
Nervus ulnaris mengandung serabut-serabut radiks ventral/ dorsal C.8 dan TH.1. otot-otot yang disarafi ialah m. flexor karpi ulnaris, kedua m. digitorum profundus. Sisi ulnar, m. palmaris brevis, kedua m. lumbrikalis sisi ulnar, kedua m. interosei dorsalis sisi ulnar, m. addvictorpolisis dan bagian ulnar m. fleksor polisi brevis.(Mahar Mardjono, 1981).






BAB III

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI


Nervus ulnaris modalitas yang dapat digunakan adalah :
1.Tens :
a.Persiapan Alat
Basahi pet.
TENS.
Arus continous.
Waktu terapi 10-15 menit.
b.Persiapan Pasien
Posisi pasien senyaman mungkin.
Bagian yang di terapi bebas dari pakaian.
Tes sensibilitas.
c.Pelaksanaan
Pet yang sudah dibasahi salah satunya diletakkan pada cervikas 8 atau thoracol 1, sedangkan ujung satunya diletakkan pada epicondylus medialis. Atur lamanya waktu terapi, atur intensitasnya kemudian tentukan katode dan anodenya. Lalu naikkan arus perlahan-lahan sampai terjadi kontraksi minimal.
2.Massage
Untuk kasus ini terapis dapat diberikan massage berupa friction yaitu strom’s friction yang bentuk gerakkannya searah denagn sepanjang serabut jaringan dengan model tekanan satu arah.
3.Exercise Terapi
Pemberian terapi latihan bergantung pada nilai dari otot yang dimaksud. Apabila nilai otot 1, maka latihan dengan assisted movement dapat diberikan. Ketika otot mencapai 2, bila nilai otot sudah mencapai nilai 3, maka dapat dilakukan active movement, dan bila otot sudah bernilai 4, maka latihan dapat di tingkatkan menjadi resisted. Baik berupa tahanan dari teropis atau latihan beban yang progresif.











BAB IV
PEMBAHASAN


1.Mengurangi Nyeri
Aktivasi formasio retikularis dan system limbic lewat kolumna dorsalis dan traktus spinotacamikus akan mendorong terjadinya aktivasi mekanis. me desenden yang dapat memodifikasi masukan sensorik di tingkat tanduk belakang baik pada mekanisme kontrol gerbang maupun langsung pada sec T.

2.Menambah ROM
Dengan pemberian resisted passive movement pada pasien maka meningkatkan kekuatan otot dan dengan bertambahnya kekuatan otot akan bertambah pula lingkup gerak sendi.

3.Mencegah Devormasi Lebih Lanjut
Untuk menghindari semakin buruknya keadaan, pasien tersebut disarankan untuk supaya mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti mengangkat beban. Splint dibutuhkan agar membantu lengan bawah dan tanan supaya tidak terlalu banyak melakukan aktivitas berat.

4.Memperbaiki Sirkulasi Darah
Kontraksi otot yang terjadi menyebabkan tekanan intermitten pada pembuluh venous dan limfe, akibatnya darah akan terdorong ke proksimal yang berarti pada daerah tersebut aliran darahnya makin baik.
Akibat perubahan kimiawi yang terjadi di bawah electrode menyebabkan dilatasi kapiler yang menunjang peningkatan sirkulasi darah lokal.



DAFTAR PUSTAKA

Best Herbert Charles and Taylor Burks Norman, The Living Body, Fourth edition, Reprinted, 1964 Chapaan and Holl limited London, hal 462 – 464

Chus, A Joseph C, Correlative Neuroanatomy and Functional Neurology, Ninth edition Lange Medical Publibation, Los Altis, California, 1958 hal 102

Susilowati, S. Applied Neuro Anatomi. Departemen Kesehatan RI. 1998.

Chausid, J. G. Neuro Anatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Gadjah Mada Press University. 1983.

Bloch, Bernard. Fraktur dan Dislokasi. Yayasan Esentia Medica. 1978.

Mardjono, Mahar dan Priguna Sidharta. Nurologi klinis Dasar. Dian Rakyat. 1981.

Djoemikan dan Agus Soedomo. Osteologi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 1986.

M. Mars, Amin. Fraktur dan Trauma Pada Manula. Rumah Sakit Ortopedi Surakarta. 1999.

Utomo, Pamuji. Makalah Proses Penyembuhan Pada Tulang.

Makalah Lesi Nervus Ulnaris.

Sujarno, Ig. Fisioterapi Pada Bedah Umum. Akademi Fisioterapi Surakarta. 1986.

Parjoto, Slamet. Terapi Listrik Untuk Nyeri. Akademi Fisioterapi Surakarta. 1990.

Grant.J.C. Boillau. An Atlas of Anatomy Fifth edition The Wilians and wilkins Company, Baltimore. 1962.

Hollinshead Henry W, Anatomy for Surgeon Volume 3, The back and limb, Herper and Row, New York .1966.

Johnston T. B Gray’s Anatomy Descriptive and Applied, Thirty First edition, long mans, green and Company London, New York, Toronto.

Spaltenth Werner, an Atlas of Human Anatomy, Sixtenth edition, Rewritten in the P.N.A. Davis Company, Philadelphia F.A. Hal 268-274.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar