Senin, 22 Februari 2010

STREACHING


Kontraktur :
Didefinisikan sebagai pemendekan otot secara adaptif dari otot/jaringan lunak yang melewati sendi sehingga menghasilkan keterbatasan lingkup gerak sendi.
Kontraktur dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :
1.Myostatic contrakture
2.Addhesion.
3.Scar tissue adhesion.
4.Irreversible contrakture.
5.Pseudo myostatic contrakture.
Keterangan :
1.Myostatic contrakture
Yaitu tidak ada jaringan yang patologis yang jelas jaringan otot, tendon mengalami pemendekan dan tampak berkurangnya lingkup gerak sendi.
Tigtrees ( ketegangan otot ) = mild contrakture/mild shorthening :
Hal ini sering terjadi pada individual yang normal apabila individual jarang melakukan program streching. Misal terjadi pada otot gastroc, hamstring. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan “GENTLE STRECHING EXERCISE”
2.Adhesion
Gerakan yang diakukan untuk memelihara agar jaringan fleksibel dan sehat sehingga hidup adalah gerak. Ketidakmampuan untuk bergerak menyebabkan peningkatan cross bonding antara serabut colagen.
3.Scar tissue adhesion
Jaringan parut terjadi sebagai respon dari cidera ( injury ) dan peradangan. Serabut yang terbentuk mempunyai pola tidak teratur/acak dan hal ini jika terjadi disekitar jaringan yang normal maka akan membatasi lingkup gerak sendi.
Peradangan yang kronis sebagai akibat iritasi mekanik ataupun kimia akan menyebabkan deposisi fiber yang menyebabkan terjadinya jaringan parut dan keterbatasan gerak.


4.Irreversible contrakture
Hilangnya ekstensibilitas jaringan lunak yang permanen/menetap yang tidak dapat diobati dengan non surgicel treatment, terjadi ketika jaringan lunak dan jaringan penghubung/conektive diganti oleh jumlah jaringan non ekstensible ( jarinagn yang tidak bisa ekstensi dalam jumlah yang banyak )
Misal : tulang/jaringan fibrous.
5.Pseudo myostatic contrakture
Terjadinya keterbatasan gerak sendi dapat terjadi sebagai akibat dari hypertonus, karena lesi ( penyakit, kelainan, gangguan 0 pada susunan saraf pusat.

DEFINISI

Streaching adalah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan manufer terapi yang dirancang/disesain untuk memanjangkan struktur jaringan lunak yang memendek secara patologi dan dibenarkan untuk meningkatkan LGS
Ada 3 jenis jenis strreching :
1.Pasive streching
2.Aktif inhibition.
3.Flexibility exercise.
Ket :
1.pasive streching
Yaitu suatu cara tehnik streching yang dilakukan apabila pasien rileks dan kekuatan dari luar baik mekanik maupun manual digunakan untuk memajukan jaringan.
2.Aktif inhibition
Yaitu suatu cara streching dimana pasien ikut berpartisipasi dalam melakukan manufer strechinguntuk menghambat tonus otot yang tegang.
3.Flexibilitas exercise
Yaitu tehnik latihan fleksibilitas dan penguluran.



Metode streching untuk memajukan jaringan lunak :
a.Pasive streching.
b.Aktive inhibition.
c.Self streching
Ket :
a.Pasive streching
1.Terapis memberikan gaya dari luar dengan kecepatan, intensitas dan durasi dimana streching dilakukan pada jaringan lunak yang menyebabkan kontraktur atau keterbatsan gerak sendi, pasif streching diberikan melebihi LGS.
2.Pasien dalam keadaan rileks.
3.Kekuatan streching diberikan tidak boleh kurang dari 6 detik atau antara 10-30 detik dan diulangi 9 – 12 kali dalam satu sesi terapi.
b.Aktive inhibition
Yaitu suatu usaha penguluran jaringan lunak dimana pasien akan rileks secara refleks sehingga otot dapat diulur selama dilakukan streching. Aktif inhibition hanya dapat untuk mengulur struktur kontraktil dalam otot bukan konektif tissue. Jenis streching ini hanya dapat untuk mengulur otot yang masih mempunyai inervasi, tidak dapat digunakan pada otot yang mengalami spastisitas atau paralisis karena gangguan neuromusculer.
Contoh : Hot rileks, hold rileks with agonis contraktion, agonis contraktion.
c.Self streching
Yaitu jenis latihan streching dimana pasien melakukan streching dengan menggunakan berat badanyaq. Sering dipakai sebagai home program exercise.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar